Selasa, 04 Oktober 2011

Hemat Pangkal Kaya???

Banyak sekali yang terjadi dalam kehidupan sehari - hari setiap masyarakat. Mereka bekerja, sekolah, kuliah, belajar, menjadi orang yang pintar, rajin, cerdas, dan sebagainya. Hal tersebut dilakukan untuk satu tujuan dan satu visi, yaitu menjadi orang "SUKSES". Setiap orang jika ditanya "Siapa yang mau sukses?". Mereka semua pasti menjawab"SAYA!!!". Tetapi, kebanyakan mereka yang menjawab "saya" itu tidak mau melakukan aktifitas yang lebih baik dan bekerja lebih keras. Beberapa dari mereka tetap bermalas - malasan atau tetap melakukan aktifitas yang biasa - biasa saja sehingga tidak menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Sebenarnya, bukanlah pemahaman tentang kerja keras yang bisa membuat orang sukses. Karena kata "bekerja keras" bukan kata yang efektif untuk menjadi hidup lebih baik ataupun sukses. Kenapa bisa seperti itu? Tukang batu kerjanya lebih keras dari pada mereka yang bekerja di tempat lain. Tetapi, hasil mereka sangatlah sedikit dari mereka yang bekerja diruangan ber-AC. Kemudian, pemahaman tentang "HEMAT PANGKAL KAYA" harus berubah dengan kata - kata lain, ataupun dihilangkan dari pemahaman masyarakat. Kenapa? Karena dengan ilustrasi seperti ini:

Seseorang dalam kondisi dalam perjalanan hanya memiliki uang Rp 10.000, dengan perut lapar dan haus. Akhirnya dia menemukan sebuah tempat makan (anggap warteg). Dia ingin makan di tempat itu untuk menghilangkan rasa tersebut. Tetapi, dia memiliki pemahaman "HEMAT PANGKAL KAYbiA", sedangkan dia sedang lapar dan haus, tetapi uang tersebut harus tetap dihemat. Masalah selanjutnya adalah dia harus melakukan perjalanan satu hari lagi. Bagaimanakah penyelesaiaannya? Apakah slogan tersebut harus tetap di pertahankan? Penghematan memang harus dibutuhkan, tetapi bukanlah untuk menjadikan orang itu kaya ataupun sukses. Kerena untuk sukses butuh pengorbanan, selama jalannya benar pasti Allah SWT memberikan kemudahan.

Kesabaran dibutuhkan oleh setiap orang untuk bisa lebih maksimal melakukan sesuatu maupun untuk mencoba mendapatkan sesuatu yang diinginkan orang tersebut. memang membutuhkan waktu dan membutuhkan tenaga dan pikiran yang lebih, tetapi bukan tenaga untuk bekerja sangat keras seperti para pekerja yang harus memecahkan batu. Masih ada solusi yang ada untuk lebih baik dan penulis memiliki solusi tersebut.

Selain memikirkan masalah keuangan atau finansial, kesehatan juga diperlukan untuk menjalani kehidupan sehari - hari. Jika keuangan lancar dan selalu ada untuk kebutuhan sehari - hari, tetapi kesehatan tidak menjamin sehingga uang tersebut kebanyakan dihabiskan untuk membayar rumah sakit dan biaya pengobatan. Saat menginginkan makanan yang disukai, tetapi memiliki penyakit diabetes atau penyakit yang dilarang untuk dimakan atas dasar penyakit tersebut  kambuh. Sungguh tidak nyaman jika hal tersebbut menimpa seseorang. Tetapi, sekali lagi masih ada solusi untuk hal tersebut dan penulis memiliki solusi tersebut.

Memiliki banyak uang dan kesehatan yang prima merupakan hal yang diinginkan setiap orang dan tidak ada yang akan menolaknya jika ditawarkan hal tersebut. Tetapi, masih ada masalah satu lagi, yaitu tidak memiliki teman ataupun tidak ada orang yang menghargai. Hal tersebut adalah masalah yang cukup tidak nyaman jika terjadi pada seseorang. tidak memiliki kenalan ataupun teman seperti seseorang yang hidup sendirian ditengah keramaian (lonely crowded). Sekali lagi penulis pun memiliki solusi untuk hal tersebut dan solusi tersebut pastinya dibutuhkan oleh setiap orang.

Kesehatan yang prima, keuangan atau finansial yang banyak, dan dihargai juga memiliki eksistensi disetiap lingkungan masyarakat merupakan sesuatu yang diinginkan dan tidak bisa ditolak oleh siapapun orangnya. Karena ketiga hal tersebut saling berkaitan dan sangat dibutuhkan.
Sekali lagi, penulis bisa membantu untuk mewujudkan hal tersebut.
Jika memang menginginkan hal tersebut, dapat menghubungi penulis.
e-mail : ardirilosman@yahoo.com
gmail : letjenardiril@gmail.com
^_^....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar