TANGGUNG JAWAB
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Jika terjadi sesuatu bisa dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan lain –
lain. Tanggung
jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia,
bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau
bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu.
Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi
pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab
adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab
karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula
bahwa pihak lain memerlukan mengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh
atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui
pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. JENIS-JENIS
TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab itu
dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas
dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
A. Tanggung Jawab
Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab
terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiapp orang untuk memenuhi
kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusian mengenai dirinya
sendiri. Contohnya: Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-bentar ia
melihat ke jalan tetap juga ia lengah dan terperosok ke sebuah lubang. Ia harus
beristirahat diruma beberapa hari. Konsekuensi tinggal dirumah beberapa hari
merupakan tanggung jawab ia sendiri akan kelengahannya.
B. Tanggung Jawab
kepada Keluarga
Keluarga merupakan
masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak,
dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik
keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan,
pendidikan, dan kehidupan. Contohnya: Dalam sebuah keluarga biasanya memiliki
peraturan-peraturan sendiri yang bersifat mendidik, suatu hal peraturan
tersebut dilanggar oleh salah satu anggota keluarga. Sebagai kepala keluarga
(Ayah) berhak menegur atau bahkan memberi hukuman. Hukuman tersebut merupakan
tanggung jawab terhadap perbuatannya.
C. Tanggung Jawab
terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya
manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya
sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus
berkomunikasi denhan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di
sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab
tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Contohnya: Safi’i terlalu congkak dan
sombong, ia mengejek dan menghina orang lain yang mungkin lebih sederhana dari
pada dia. Karena ia termasuk dalam orang yang keya dikampungnya. Ia harus
bertanggung jawab atas kelakuannya tersebut. Sebagai konsekuensi dari
kelakuannya tersebut, Safi’i dijauhi oleh masyarakat sekitar.
D. Tanggung Jawab
Terhadap Bangsa dan Negara
Suatu kenyataan
lagi, bahwa setiiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara.
Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertinggah laku manusia terikat oleh
norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat
berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus
bertanggung jawab kepada negara. Contohnya: Dalam novel “Jalan Tak Ada Ujung”
karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik, terpaksa
mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa
ini harus pula dipertanggungjawabkan kepada pemerintah, kali perbuatan itu
diketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
E. Tanggung Jawab
Terhadap Allah Swt
Allah SWT
menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk
mengisi kehidupannya, manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap
perintah Allah SWT. Sehingga tindakan atau perbuatan manusia tidak bisa lepas
dari pengawasan Allah SWT yang dituangkan dalam kitab suci AlQur'an melalui
agama islam. Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingati
oleh Allah dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak
menghiraukannya maka Allah akan melakukan kutukan. Contohnya: Seorang muslim
yang taat kepada agamanya maka ia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri
dan kepada Allah. Karena ia menghindari hukuman yang akan ia terima jika tidak
taat pada ajaran agama. kedua yang harus dilakukan seorang muslim kepada
Allah SWT, adalah memiliki rasa tanggung jawab atas amanah yang diberikan
padanya. Karena pada hakekatnya,kehidupan inipun merupakan amanah dari Allah
SWT. Oleh karenanya, seorang mukmin senantiasa meyakini apapun yang Allah
berikan padanya, maka itu merupakan amanah yang kelak akan dimintai pertanggung
jawaban dari Allah.